https://palu.times.co.id/
Olahraga

Pemain Everton Saling Bentrok: Moyes Santai, Amorim Ingin Pemain MU Tunjukkan Spirit Bertarung

Selasa, 25 November 2025 - 12:13
Pemain Everton Saling Bentrok: Moyes Santai, Amorim Ingin Pemain MU Tunjukkan Spirit yang Sama Momen saat gelandang Everton Idrissa Gueye diganjar kartu merah karena menampar wajah rekannya sendiri, Michael Keane saat laga Everton melawan Manchester United.

TIMES PALU, JAKARTA – Pelatih Everton, David Moyes, memberikan reaksi mengejutkan setelah insiden memalukan terjadi dalam kemenangan 1-0 timnya atas Manchester United di Old Trafford. Gelandang Idrissa Gueye diganjar kartu merah karena menampar wajah rekannya sendiri, Michael Keane, pada menit ke-13 saat skor masih imbang.

Insiden bermula ketika Bruno Fernandes hampir mencetak gol. Sesaat setelah peluang itu, Gueye dan Keane terlibat adu argumentasi. Keane tampak dua kali mendorong Gueye, sebelum gelandang asal Senegal itu membalas dengan tamparan menggunakan telapak tangan.

Kiper Jordan Pickford dengan cepat melerai keduanya. Namun wasit Tony Harrington tetap mengeluarkan kartu merah langsung untuk Gueye setelah VAR mengonfirmasi adanya tindakan kekerasan.

Meski demikian, Moyes justru tidak terlalu gusar. “Terus terang, saya cukup suka ketika pemain saya bertengkar,” kata Moyes. “Saya ingin mereka menunjukkan ketangguhan. Saya tidak ingin mereka menerima jika ada yang tidak bermain cukup baik atau melakukan kesalahan.”

Menurut Moyes, mentalitas keras dan saling menuntut antar pemain adalah elemen penting untuk membangun tim pemenang.

“Kalau ingin tim yang punya daya juang, pemain harus berani bersikap seperti itu,” tambahnya.

Amorim: Berkelahi Bukan Selalu Negatif

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, juga menilai pertikaian sesama pemain tidak selalu berarti hubungan buruk. Pelatih asal Portugal ini menilai positif cekcok antara rekan setim karena menunjukkan semangat tinggi untuk meminimalisir kesalahan, dan ia berharap skuad Manchester United bisa memperlihatkan spirit serupa.

“Berkelahi bukan berarti mereka saling membenci,” katanya. “Itu bisa terjadi karena kehilangan bola dan takut kebobolan. Itu bentuk reaksi instingtif.”

Meski begitu, Amorim tetap tidak sepakat dengan kartu merah yang diterima Gueye, meskipun wasit sudah menjelaskan bahwa tindakan tersebut termasuk violent conduct.

Gueye Minta Maaf di Ruang Ganti

Usai pertandingan, Gueye—yang menjalani periode keduanya bersama Everton—langsung meminta maaf melalui media sosial.
“Saya ingin meminta maaf pertama kepada Michael Keane,” tulisnya. “Saya bertanggung jawab penuh atas reaksi saya. Itu bukan cerminan dari diri dan nilai-nilai saya.”

Ia juga meminta maaf kepada tim, staf, pendukung, dan klub, serta menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan terulang.

Moyes mengungkapkan bahwa para pemain memberi tepuk tangan ketika Gueye berdiri di depan tim dan menyampaikan permintaannya secara langsung.
“Ia cukup besar hati mengakui kesalahannya. Saya sudah menerima, dan semua melanjutkan.”

Insiden Langka di Premier League

Premier League Match Centre dalam unggahan resmi menyatakan bahwa VAR telah memeriksa dan mengonfirmasi kartu merah tersebut karena ada serangan jelas ke wajah Keane.

Opta mencatat, ini baru ketiga kalinya sejak musim 2000-01 seorang pemain di Premier League diusir karena berselisih dengan rekan setim sendiri. Kasus sebelumnya melibatkan Lee Bowyer dan Kieron Dyer (Newcastle, 2005) serta Ricardo Fuller dengan Andy Griffin (Stoke, 2008).

Everton Menang dengan 10 Pemain

Meski harus bermain dengan 10 orang sejak menit awal, Everton tetap pulang dengan tiga poin berkat gol Kiernan Dewsbury-Hall pada menit ke-29. Sang pencetak gol menyebut insiden Gueye–Keane sebagai “momen tak terkendali”.

“Itu seharusnya tidak terjadi, tapi Gueye sudah meminta maaf. Kami memilih untuk melangkah maju dan justru tumbuh sebagai tim,” ujarnya.

Kemenangan ini membuat Everton mencatat dua kemenangan beruntun dan naik ke posisi ke-11, unggul selisih gol dari Liverpool.

Bagi Moyes, kemenangan ini punya arti spesial karena menjadi kemenangan pertamanya sebagai pelatih tamu di Old Trafford setelah 18 kali mencoba.

“Saya sering datang ke sini dengan 11 pemain dan tetap gagal menang,” ujarnya. “Hari ini penting bagi kami. Dukungan fans luar biasa. Butuh kerja keras selama 80 menit untuk mempertahankan hasil.” (*)

Pewarta : Wahyu Nurdiyanto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Palu just now

Welcome to TIMES Palu

TIMES Palu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.