Ekonomi

Masyarakat Hutan Desa Lampo ‘Sulap’ Rumput Liar Jadi Tas Ratusan Ribu Rupiah

Senin, 24 Agustus 2020 - 20:56
Masyarakat Hutan Desa Lampo ‘Sulap’ Rumput Liar Jadi Tas Ratusan Ribu Rupiah Desy Setiawati dan (kanan) dan Putri Mandake (kiri) saat memperlihatkan tas dan topi buatan masyarakat Hutan Desa Lampo. (FOTO: Sarifah Latowa/TIMES Indonesia)

TIMES PALU, PALU – Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Hutan Desa Lampo, Kabupaten Donggala, Sulteng, ‘sulap’ rumput liar jadi tas bernilai hingga ratusan ribu rupiah. Tas buatan tangan ini tidak kalah menarik dengan tas branded yang dijual dipasaran.

Buat kamu yang ingin tampil stylish dan simple, rasanya cocok untuk memiliki tas satu ini. Model tas selempang ini bundar bahan bakunya terbuat dari anyaman rumput liar Netu.

Netu adalah sejenis tumbuhan yang tumbuh liar yang batangnya cukup keras dan kuat sehingga dapat dijadikan kerajinan tas, peci, talam fas bunga dan lain-lain. Tampilan tasnya cukup menarik, dan harganya sangat terjangkau.

topi-buatan-masyarakat-Hutan-Desa-Lampo.jpg

Desy Setiawati salah satu tenaga pendamping penyuluh kehutanan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banawa Lalundu mengatakan, proses pembuatan tas dari rumput liar Netu cukup rumit.

Untuk menghasilkan satu buah tas yang cantik bisa menghabiskan waktu selama tiga minggu. Rumput liar Netu ini harus dikeringkan terlebih dahulu setelah kering barulah dapat dianyam.

“Kalau orang melihat sekilas bahan baku tas ini terbuat dari rotan, padahal ini terbuat dari rumput liar. Bahan bakunya ini sangat mudah ditemukan disekeliling pemukiman warga setempat,” kata Desy saat ditemui di gerai KPH Sulteng akhir pekan kemarin.

Menurut Desy, masyarakat Desa Lampo sangat antusias membuat kerajinan tas ini. Mereka cukup difasilitasi alat-alat yang dibutuhkan oleh KPH Banawa Lalundu. Mereka sudah sangat mandiri.

“Saat ini yang mereka butuhkan mungkin penambahan alat-alat menganyam untuk mempermudah membuat aneka ragam kerajinan tangan,” ungkapnya.

topi-buatan-masyarakat-Hutan-Desa-Lampo-2.jpg

Selain membuat tas cantik, kelompok hutan Desa Lampo juga membuat topi fedora wanita berbentuk bulat dan lebar nan cantik. Topi ini juga terbuat dari rumput liar yang sama dengan bahan baku tas.

“Harga satu buah tas dan topi sekitar Rp400.000 rupiah,”ucap Desy.

Sementara itu di tempat yang sama, Putri Mandake pendamping penyuluh kehutanan KPH Banawa Lalundu menambahkan, selain memfasilitasi alat-alat yang digunakan untuk menganyam KPH Banawa Lalundu juga membantu kelompok Hutas Desa Lampo untuk memasarkan hasil karya kerajinan tangan mereka.

“Dari segi pemasarannya kami bantu, baik lewat pameran seperti ini dan memasarkannya secara online. Produk Kelompok Hutan Desa Lampo ini sudah sering kami pasarkan disetiap pameran yang ada di beberapa daerah hingga ke Jakarta,”kata Putri.

Menurut Putri, hal itu dilakukan KPH Banawa Lalundu agar lebih banyak lagi orang yang mengenal produk rumput liar jadi tas hasil karya masyarakat Hutan Desa Lampo dengan harapan kalau sudah banyak yang mengenal produk ini makin banyak pula penghasilan yang didapatkan masyarakat Hutan Desa Lampo. (*)

Pewarta : Syarifah Latowa
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Palu just now

Welcome to TIMES Palu

TIMES Palu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.